pagi hari mendapatkan pembicaraan ringan dengan seorang sahabat. ringan tapi cukup membuat aku berpikir. aku merasa betapa Tuhan memberi rasa cinta di hati manusia dengan berbagai perasaan yang beraneka cara tanpa kita bisa membagi-bagi dan memilah-milah.
sahabat saya curhat bahwa dia sedang jatuh cinta dengan mantannya ketika dia duduk di bangku sma. sahabat saya sudah menikah, wiinggggs. saya sempat memberikan dia nasihat, bahwa jarak jauh yang dijalaninya dengan suami jangan dijadikan alasan buat main-main perasaan. lucunya sahabat saya tertawa terpingkal-pingkal melihat kekuatiran di nada saya. " oh gosh pls i love my husband" she said. "well okay terus maksudnya tadi gimana?" sahutku penasaran." yah aku hanya suka aja dengan ni orang but getting seriously relationship with him I never have do that on my mind".
syukurlah , saya sedikit lega. ah saya juga sadar terkadang manusia mempunyai perasaan cinta yang sulit dibedakan hitam atau putih. aku memasukkannya didalam area abu-abu. sulit dijelaskan keberadaanya akan tetapi dia ada. dulu aku tidak pernah menyangka punya perasaan tertentu kepada seorang teman, sampai aku mengetahu dia telah menikah. apakah perasaan itu masih ada?. dulu jujur aku masih memilikinya walau dengan batas kesadaran akal sehat. tapi yah berjam-jam bertemu dan ngobrol di waktu yang sulit kami dapatkan. sesungguhnya ketika kami bisa bertemu, perasaan nyaman dan senang berlama-lama dengannya sungguh membuat hati saya senang. klise sich but i'm sure if I dont have feeling with him I never getting a long together with him ^_^. dan saya tahu batas cinta seperti ini bukan the real thing. tapi sampai sekarang saya menyimpan kenangan itu pernah hadir dalam kehidupan saya. sejauh ini saya mulai hilang perasaan. masih bertemu tapi ketika kami bertemu malah seperti seperti saudara.
saya jadi berpikir ketika kita dijaga oleh suatu yang namanya pernikahan, apakah kami manusia masih memiliki perasaan untuk seseorang diluar sana diluar pasangan kami masing-masing? karena tak banyak sahabat saya yang telah menikah sepertinya banyak bercerita tentang kehidupan asmara yang terjadi diluar lingkaran pernikahan mereka. apakah nantinya saya sebagai manusia juga menghormati hak itu tanpa mengurangi kepercayaan terhadap namanya pernikahan. nantinya ketika saya menikah apakah saya harus memberikan ruang itu bagi suami nantinya. hmmmfffhhhh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar