Hmm badai perasaan itu telah hilang. Aku sudah bisa tersenyum secerah merekahnya bunga matahari. Dijendela tampak cahaya matahri menyilaukan ruanganku. Aku bisa kembali menjadi diriku.
Tak kupungkiri, dia tidak bisa hilang. Aku hanya tahu di pernah hadir dikehidupanku. Apakah dia akan kembali? Aku pun tidak tahu. Aku hanya meyakini bahwa jeda waktu yang hilang diantara kami biarlah menjadi suatu ukuran bagiku.
Sampai sejauh mana aku mampu tulus berterima kasih. Terima kasih kepada si Pemilik semua kehidupankuM yang memang telah dirancangnya untukku.
Aku masih bertanya , iya. Setitik harapanku aku berharap ujung semua ini berakhir bahagia. Aku berhak untuk itu. Ruanganku tak sesuram kemarin. Cahaya terang tak lagi kihindari.
Aku membuka lebar-lebar sayap jendela. Bahkan semilir sejuknya angin sudah mulai bisa kurasakan. Adakalanya relung hati masih merasakan kesepian. Bahkan aku tak jua menemukan pelipur hati ini.
Tak apalah. Aku punya anjing. Tampaknya dia juga mrindukannya. Tak ada tuan yang menggendongnya lagi. Sedangkan aku? Huff terlalu berat bagiku menggendong anjingku yang tampaknya beratnya melebihi diriku sendiri.
Aku sedang menikmati musik clasic yang berdentang nyaring ceria. Aku menyendok besar-besar ice cream vanila stroberi chocolate. Hmm aku tak mengira kenapa aku begitu lama menyadari mempunyai waktu saat ini cukup menyenangkan.
Aku masih merasakan benda itu melingkar dijariku. Aku tidak tahu untuk apa aku tetap memakainya. Kami berdua bukan pemilik hati satu sama lainnya. Tapi entah kenapa tetap memakai benda itu membuat meyakini sebuah harapan.
Bahwa kami berdua akan baik-baik di masa mendatang. Aku semakin meyakini kami berdua sepenuhnya milik pencipta kami. Tidak satupun yang berhak atas kami berdua selain pemilik kehidupan kami berdua. Aku telah jalani semua tanpa dirimu. Aku tak pungkiri separuh hilang saat dia pergi.
Tapi aku juga tahu hidup harus terus berjalan melewati waktu. Berputar terus berganti musim sampai tiba waktunya nanti kami berdua pada suatu titik dimana kita akan bertemu diujung semua peristiwa ini.
Aku sudah terlanjur mencintainya. Aku tak berniat menghapusnya.
Aku hanya belajar meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya. Aku tak akan mengontrolnya. Aku tak akan mengendalikannya.
Aku memberikan waktu bagiku dan dia untuk mengetahui sampai sejauh mana alam semesta berkehendak bagi kami.yang membuatku yakin menjalaninya semua ini adalah kami hanya perlu jujur satu sama lainnya.
Dan aku belum sanggup berkata itu. Aku belum siap kepadanya untuk memintanya. Aku belum siap memberitahunya bahwa aku butuh dia. Dan aku belum siap mengatakan kepadanya aku mencintainya.
Aku belum siap memberitahu dia bahwa sepenggal jiwaku serasa berbeda ketika dia tidak ada.
Nanti, jika aku sudah siap dengan segala konsekuensinya. Aku perlu tahu apa yang membuatku bisa mengatakan yah aku mencintai pria ini. Tapi aku perlu juga untuk ruang terhadap segala perasaan yang masih asing ini.
Aku masih tak nyaman bahwa perasaan ku bisa berubah hanya karena kehadirannya menyerbu jiwa. Berhenti sebentar, dan aku membiarkan jedah kepada kami berdua.
Saat ini biarlah kami mencari jalan masing-masing. Jalan yang kuga tak kumengerti. Sebenarnya apa yang kami cari????
Biarlah jika si pemilik kehidupan kami berharap kami kembali, aku yakin kami akan kembali. Keyakinanku bahwa kami akan baik-baik saja dimasa mendatanglah.
Yang saat ini memberiku suatu keiklasan melepasnya. Kami burung dalam sangkar yang memerlukan nafas. Nafas bagi relung pribadi kami.
Oh, suamiku aku yakin kita berdua akan baik-baik saja dimasa mendatang. Aku yakin kita akan kembali. Kapan kah itu? Aku tidak tahu. Tapi perasaanku mengatakan secepatnya beb.
Hei aku semakin yakin sesungguhnya kita berdua masih ada cinta dan uhh aku yakin kita berdua saling membutuhkan. Itu tidak bosisa kaupungkiri. Aku yakin itu. Setiap malam walau ragamu tak disisiku.
Aku tahu kau memikirkanku setiap detik langkahmu. Kau tak mampu menyembunyikan dari diriku. Tak apalah jika saat ini kita berdua tak mau jujur. Biarlah kau memerlukan ber$ain-main sayang.
Yah aku tahu itu. Baiklah bermainlah. Oh aku mencintaimu tapi aku melepasmu. Ingat kita punya janji yang harus kita penuhi. Kita tahu kita berdua akan baik-baik dimasa mendatang.
Kita berdua akan kembali lagi didalam sangkar. Kita akan bersama dengan suatu perbedaan besar bahwa kita bersama karena kita butuh. Kita akan menjadi dua manusia yang berbeda ketika nanti kita bertemu disini, diwaktu yang telah kita janjikan. Terbanglah, aku mencintaimu, teramat sangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar