Hampa, berat. Bagian dari diriku yang saat ini terasa beda. dulu dibagian lain waktu, aku tidak tahu beda apakah ada seseorang disampingmu atau tidak. aku mulai kecanduan sesuatu. aku mulai rakus terhadap chungky bar chocolate yang kutelan hampir setiap saat jika aku mulai merasa gusar. aku berharap cekingnya tubuhku tidak berubah drastis, hanya karena dia pergi, aku harus menata hidupku. aku suka dengan ceking tubuh yang kumiliki. tapi aku menjadi ketakutan jika hanya karena ini, aku menjadi tidak bergairah menikmati hari. terkadang perasaan yang tak tentu semakin menjadi-jadi saja. berharap ketika bangun aku berperan menjadi lain saja. aku terlalu mulai meresapi peran ini.
melangkahkan kakiku aku mulai berbenah. kalau aku sudah memiliki semuanya, benda-benda yang ada diruanganku ini. kenapa tak sedikitpun hatiku terhibur. aku melihat semua harta karun yang tersimpan di lemari. tersusun rapi berdasarkan.. tidak tahu. siapa yang merapikan semua benda itu. aku mengambil salah satu baju yang menurutku masih sama dengan seleraku. aku berkaca dicermin. damn it, semua ini berubah semua. mataku terlalu cekung. tulang pipiku semakin menojolkan garis lesung pipitku. aku merabanya. tertawa sedikit, ah aku jadi teringat dia. dia paling memujaku dalam hal ini. dia mengatakan sangat menyukai lesung pipitku.
anjingku berputar mengitariku. aku terpekur dikasur. masih tak percaya sampai saat ini aku tidak tahu dimana dia sekarang. setitik pesanpun tidak ada. dia seperti kabut. aku merasa semua cerita mulai tampak tak nyata, walaupun awalnya aku berpikir ini juga hanya sepenggal cerita ilusi. tapi aku mulai berpikir ini menjadi bagian dari kisah hidupku yang saat ini kurasa nyata. nyata karena aku merasakan kesenangan dan kebahagiaan ketika bersamanya. aku juga bisa merasakan kesedihan teramat sangat ketka dia pergi. bunyi bip dari satu-satunya saluran penghubug informasipun tak berfungsi lagi sejak dia menghilang.
aku merebahkan tubuhku. menggeliat karena sesuatu mennganjal punggungku. aku mencari benda itu, dan melihatnya sekotak beledu. aku membukanya. didalamnya terdapat cincin. punya siapakah????aku melihatnya cicncin itu berinisial K. siapakah? aku juga heran mimpi ini semakin panjang saja. siapa sih K. apakah suamiku itu memiliki nama. aku hanya memanggilnya kodok. tap tidak mungkin itu namanya. terlalu konyol kalau sampai nama itu kau pakai sebagai inisial dicincinmu. aku mengambilnya dan iseng memakanya di jemari tengahku. Pas. jadi ini miliku? aku memakainya. kapan aku tersadar aku memiliki cincin ini. kenapa aku melepasnya? ataukah aku, memang belum memakainya. kalau aku melepasnya pasti teringat. ah tapi aku juga tidak ingat kapan aku memakainya atau tersadar jariku sudah memakainya. aku terlalu sibuk,dengan perubahan hidupku yang kujalani saat ini. aku memakainya lagi seolah -olah berharap dengan memakainya dia bisa ada kembali diruangan ini.
mulai lagi sepertinya airmataku selalu mudah keluar tanpa aku inginkan. emosku sering tak karuan. sambil masih tersedu sedan aku mengamati cincin yang kupakai. wow jadi aku menikah sungguhan. ini buktinya aku memiliki cincin. ohh tapi apa gunanya kalau hanya sebuah cincin, aku tetap dibuat sedih olehnya. anjingku menyalak lagi. aku tida peduli. aku hanya ingin tidur saja. pergi aja kau hati ini.
sesuatu yang datang tiba-tiba berarti aku harus siap hilang tiba-tiba? aku harus belajar melepas semudah aku menerima bukan. ini yang susah. hei apakah ini yang sedang kupelajari dari mimpi ini. aku jadih sedih kalau hanya mimpi. sungguh aku benar-benar merasakan kangen ini nyata.
Aku menghapus,airmata dan berdiri tiba-tiba. aku harus mencarinya, tak apalah mau kemana ujung kami berdua. tapi aku tidak bisa menunggu saja. aku harus mencari tahu kemana dia. apakah kami memang masih satu sama lainnya saling menginginkan, aku tidak suka dalam ketidakpastian.yah peduli setan, aku seperti merengek-remgek tapi aku paling benci jika aku digantung oleh perasaan mendera penuh pertanyaan, dan selalu berpikir seandainya. selalu berharap waktu dapat diputar kembali.
oh peduli setan, aku harus mempunya kendali terhadap kehidupanku. meskipun tampaknya awalnya aku berada disini tanpa aku minta dan tanpa bisa tahu apa yang harus diperbuatnya. tapi saatnya aku memiliki kendali sekarang. iya atau tidak sama sekali. aku siap dengan jawaban apapun yang akan kuterima. aku semakin yakin saja sepertinya gelembung-gelembung kesadaran ini semain menyadarkanku ini bukan mimpi lagi.
mulai lagi sepertinya airmataku selalu mudah keluar tanpa aku inginkan. emosku sering tak karuan. sambil masih tersedu sedan aku mengamati cincin yang kupakai. wow jadi aku menikah sungguhan. ini buktinya aku memiliki cincin. ohh tapi apa gunanya kalau hanya sebuah cincin, aku tetap dibuat sedih olehnya. anjingku menyalak lagi. aku tida peduli. aku hanya ingin tidur saja. pergi aja kau hati ini.
sesuatu yang datang tiba-tiba berarti aku harus siap hilang tiba-tiba? aku harus belajar melepas semudah aku menerima bukan. ini yang susah. hei apakah ini yang sedang kupelajari dari mimpi ini. aku jadih sedih kalau hanya mimpi. sungguh aku benar-benar merasakan kangen ini nyata.
Aku menghapus,airmata dan berdiri tiba-tiba. aku harus mencarinya, tak apalah mau kemana ujung kami berdua. tapi aku tidak bisa menunggu saja. aku harus mencari tahu kemana dia. apakah kami memang masih satu sama lainnya saling menginginkan, aku tidak suka dalam ketidakpastian.yah peduli setan, aku seperti merengek-remgek tapi aku paling benci jika aku digantung oleh perasaan mendera penuh pertanyaan, dan selalu berpikir seandainya. selalu berharap waktu dapat diputar kembali.
oh peduli setan, aku harus mempunya kendali terhadap kehidupanku. meskipun tampaknya awalnya aku berada disini tanpa aku minta dan tanpa bisa tahu apa yang harus diperbuatnya. tapi saatnya aku memiliki kendali sekarang. iya atau tidak sama sekali. aku siap dengan jawaban apapun yang akan kuterima. aku semakin yakin saja sepertinya gelembung-gelembung kesadaran ini semain menyadarkanku ini bukan mimpi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar