I'm smoking again. Agaknya rasa iseng mulai kumat. Padahal niatnya aku cuma pengen beli beng-beng, terus ketika bayar dikasir aku gak sengaja lihat rokok kesukaanku ( hehe kayak permen aja).
Tapi begitulah aku jadi pengen aja, terus beli deh. Sialnya karena udah lama gak kumat isengnya aku lupa satu hal. Kenapa gak sekalian tadi beli lighter. Euforia keterlaluan diotak. Jadi melupakan hal krusial.
Emangnya tuh batang rokok bisa nyala sendiri :). Shittttt. Untungnya otak gue rada inget kalau didapur ada kompor jadinya aku menyalakan dengan api yang cukup besar.
Hmm ternyata keisengan ini terasa banget ketika nangkring sendiri diatas genting. Ditemani semilir angin dan cahaya redup bintang (oke bintang ini hanya kiasan, heloo apakah loe pernah lihat bintang dijakarta??)
Gak terasa pikiran nyalang gak karuan kemana-mana. Hmm baiklah untuk keisengan putaran pertama aku bisa habis 3 batang. Well itu terlalu banyak untukku. Jadi dengan penuh kesadaran aku menghentikan.
Selain aku malas harus turun kebawah untuk menyalakan lagi. Jadi lupakan saja. Ada untungnya juga aku sedikit pemalas. Setidaknya melantur sendiri dengan menghabiskan begitu banyak batang rokok.
Cukup mengkuatirkan. Suaraku bisa berubah. Ini yang aneh dengan reaksi tubuhku . Suara selain jadi gedhe biasanya badanku jadi berat aja.
akhirnya kuhentikan. Dan aku menelepon my mom. Entah kenapa kalau semua endapan ini gak bisa terselesaikan. Rasanya sekedar ngobrol dengan ibu. Obat ini manjur juga.
Biasanya hatiku jadi lega. jawaban pertama ibuku begitu aku bilang halo. Seperti biasa ibuku menanyakanku apakah aku sudah baik2 saja sejak kedua kalinya aku mengalami patah hati lagi dengan pria yang sama.
Aku terlupa kalau ibuku jenis ibu yang sangat jujur dan retro abiss. Maksudku helo, mom aku kan kangen. Jadi lupakan pria itu dulu yah, sahutku. Eh ibuku hanya tertawa dan berujar dia berharap secepatnya aku melupakannya dan jatuh cinta dengan pria lainnya.
Well mom terima kasih doanya. Baiklah setelah itu aku bercerita tentang kelabilanku. Mom hanya tertawa dan memberiku nasihat. Kupikir dia akan memberiku curhatan mendayu-dayu ala ibu-ibu. Aku salah, maksudku lupakan saja ibuku bukan macam itu.
Dia malah bercerita kegilaan masa mudanya. Dia mengatakan gak perlu diambil hati, kalaupun aku bersedih cukup bercerita aja kegalauanku kedirinya. Well ini yang kusuka dari ibuku. Maksudku terkadang dia memang nggak bisa ngasih jalan keluar.
Yah setidaknya saran yang gimana gitu. Tapi anehnya setelah curhat ke ibu aku memang jadi enakan. Anehkan ? Padahal yang kulakukan hanya ngelantur ngobrol nggak jelas ujungnya . satu misal habis ngobrolin gue tiba-tiba aja ibu ngobrolin artis. Whattt??
Jadi begitulah ibuku. Aku bebas mau ngobrolin apapun tanpa pakai sensor segala. Bahkan ketika ku mengaku aku mulai ngerokok lagi. Ibu hanya tertawa dan cuma mengingatkan supaya aikidoku lebih rajin.
Alasannya setidaknya hidupku seimbang. Well jalan pikirannya memang aneh. Tapi yah itu dia ibuku.
Aku terlupa kenapa gak dari kemarin aja aku menghubunginya. Setidaknya ketika aku mulai resah dan bingung bercerita ke siapa.
Aku terlupa satu hal. Hei aku punya my mom. Thanx God. Kau memberiku ibu yang hebat.
Malam ini aku jadi pengen ketawa. Aku udah dewasa, tapi kenapa aku kayak remaja badung ya. Melakukan sesuatu yang aku tahu benernya juga gak bagus juga. Tapi kenapa aku jadi bisa tertawa lagi yah? Hmfhhhhh.
Okay lupakan hatiku yang memburuk tadi. Aku mau tidur dan tentunya besok aku harus bangun pagi. Hmm satu hal nih kenapa rasa rokok mulai enak lagi dilidah gue yah?? ;)
Upsssssss
sometime, it can be a very good friend miss bee ^_^
BalasHapusYeah sometime, may I know U???hehehe
BalasHapusjust call me nokipa :)
BalasHapus