semesta keresahanku

Saya tidak tahu apakah benar keresahan yang akhir - akhir ini saya rasakan ada hubungannya dengan semua titik klimaks kebosanan dalam hidup saya. Entahlah. saat ini saya  menginjak hampir akhir dua puluhan . yang artinya dua tahun lagi saya akan menginjak usia 30 tahun . menakutkan sebenarnya itu yang saya rasakan mengingat saat ini saya seharusnya sudah terlepas dari tentakel perlindungan orang tua. lucunya saya sering mengingkari kalau saya ini sebenarnya sudah tua. maksudku tua bukan secara fisik. saya bermaksud tua dalam tulisan ini adalah seharusmya secara mental saya siap dengan kondisi mental yang dialami semua orang dewasa seumuran saya yaitu ke tahap selanjutnya.

dewasa ? benar - benar kata yang hampir meluas maknanya. secara umur mungkin saya dewasa, mental ? entahlah . saya lajang tanpa tanggungan siapa - siapa. kecuali yah saya hanya membantu orang tua. selebihnya ayah ibu masih bisa berdiri di kaki mereka. yah yang saya pertanyakan dalam diri saya . akankah nanti saya menikah ? pertanyaan sulit. kalaupun ada orang bisa memutuskan saya tidak akan menikah atau saya akan menikah. sepertinya saya sedang bermain teka - teki dengan rahasia Tuhan. jadi aku memilih membiarkan alam semesta bekerja untukku.

salah satu sahabatku mengatakan bahwa kesiapan kita untuk proses-proses tersebut. tidak bekerja sendiri. artinya dari diri sendiri saya harus menerima kesiapan itu . Tuhan akan menjalankan semesta keajaiban itu ketika manusia memang dari kesadaran penuh dia siap menerima konsekuensi segala keinginan manusia. timbul pertanyaan . apakah saya menginginkan ???

entahlah . terkadang saya takut dengan sifat saya yang tidak atau belum memutuskan. padahal waktu berjalan terus dan tidak mungkin kembali . hmm yah saya menginginkan pendamping . saya rindu bagaimana ada orang lain yang mengagumi untuk siapa saya berdandan cantik. atau yah saya merasa terberkati bahwa saya salah satu makluk paling manis dan menarik yang pernah Tuhan ciptakan . dan saya ingin orang yang saya inginkan menikmatinya. saya tidak ingin orang yang tidak saya kenal dan asing yang menikmatinya. walaupun saya ijinkan kok menikmatinya, hanya saja ketika saya dihadapkan suatu kesimpulan ketika saya nantinya akan memiliki tanggung jawab. saya memiliki kebingungan.

saya orang yang bertanggung jawab dan mungkin salah satu orang yang perfeksionis . artinya ketika nanti saya diberi tanggung jawab mengasuh anak saya memiliki bayangan tidak akan memberikan setengah - setengah . namun dalam keinginan hati saya , ditengah menunggu saat itu kenapa terselip rasa bahwa alhamdulilah saya belum saatnya menuju fase itu. sungguh saya ini pemeluk taat agama yang saya anut. dan saya yakin betul segala konsekuensi pernikahan dan tetek bengek didalamnya bukan perbuatan sia-sia. semua yang kita lakukan itu ibadah . hanya saja timbul pertanyaan apakah ini yang betul- betul saya inginkan ?

menakutkan bukan jika hal yang penting dalam hidup ini bukan hal - hal yang saya inginkan. tapi jauh didalam lubuk hati saya, saya menginginkan pendamping untuk berbagi . saya memiliki iri yang sangat ketika melihat teman - teman sedang sibuk dengan kegiatan berkeluarga mereka. saya belum pernah merasakannya. yang saya lakukan selayaknya perempuan lajang sendirian di Jakarta adalah melalang buana dari satu mal ke mal berikutnya. dari undangan satu ke undangan lainnya dari teman - teman lajang lannya untuk nongkrong dari satu tempat ke tempat lain. yah terselip kebosanan tampaknya saya selalu senang - senang melulu. tapi ketika saya melihat kebelakang hei memang ini yang kupunya jadi kenapa aku tidak menikmatinya. toh aku tidak memiliki jaringan kuat suatu keluarga. jadi wajarkan setiap week end kuhabiskan waktuku hanya untuk menghampiri tempat - tempat penguras uang dan menemui teman- teman lajangku. 

ada kebosanan sangat. rasanya ada yang hilang . aku belum tahu kenapa aku seperti hidup dalam simala kama. jujur melihat teman -temanku hamil , memiliki anak . aku tidak tampak iri. tampaknya aku malah menganggap bahwa fase yang kulalui saat ini adalah hal yang paling wajar yang seharusnya kulewati. aku tidak resah untuk mengejar ketertinggalan itu. padahal disekelilingku perubahan - perubahan tampaknya mencolok. semua sahabatku sudah menikah dan mempunyai anak . bahkan tahun depan adikku akan melangkahiku untuk menikah. justru ini yang menimbulkan pertanyaan dibenakku . apakah aku ini normal. demi Tuhan saya ingin mencintai seseorang. menghabiskan waktu dengan seseorang untuk jangka waktu yang sangat lama. bahkan saya ingin menghabiskan waktu saya dengan orang yang sama sepanjang hidup saya. tapi ketika ditanya apakah saya ingin menikah . saya tidak tahu. semua bayangan yang tiba - tiba muncul sering membuat saya ragu bahwa saya belum tahu betul apa benar saya sangat menginginkannya???. tapi jujur saya kesepian.

saya takut kalau menikah salah satu jawaban untuk kesepian saya. saya ingin menikah dengan antusias seperti teman=teman saya yang mana begitu resah menginginkannya. sampai ketika Tuhan mengabulkan permintaannya , ada kelegaan luar biasa dan kebahagian yang tumpah ruah . saya ?? anehnya kenapa ketika semua teman - teman pada sibuk mempertanyakan kapan saya menikah . saya tidak terlalu resah menaggapiinya. lubuk dihati kecil saya mengatakan semua ada waktunya , dan saya tahu tidak sekarang. saat ini ketika diajukan pertanyaan apakah saya siap menikah . saya belum bisa menjawabnya. yah ambil contoh ketika nanti saya dipertemukan mendadak dengan seorang pria detik ini dan meminta saya menikah .. saya mungkin akan pingsan . padahal seharusnya saya senang . karena Tuhan mengabulkannya dengan cepat . tapi kenapa saya malah takut. oh tidak. saya menginginkan menikah karena saya ingin. 

lucunya saya suka bayi -bayi. melihat bayi-bayi sahabat , saya mencintainya. jujur saja saya ini mellow . mudah tersentuh dengan romantisme. bayi - bayi romantis bukan ? tapi menginginkan bayi untuk saya ? hahhahahaa saat ini saya bersyukur saya belum mempunyai tanggung jawab memikul bayi yg akan melekat dalam hidup saya. oh Tuhan saya ingin punya anak nantinya ketika sudah menikah , sungguh. tapi kenapa saat ini saya belum dan bahkan tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya punya bayi. aku tidak pernah memimpikannya, ngeri bukan ? aku bahkan tidak punya konsep aku bakal menikah dengan bentuk bagaimana dan aku akan memiliki anak berapa. kenapa di otakku tidak pernah memikirkn hal itu yah ???

jika semua pertanyaan tersebut muncul ketika usiamu masih belasan. mungkin masih bisa dibilang wajar . sedangkan aku dua tahun lagi aku akan berusia 30 tahun , dan kenapa otakku belum dibanjiri perasaan membuncah untuk menginginkan bayi - bayi disekelilingku . atau kehidupan konvensional semua wanita yaitu menikah sesuai kodratnya. yang saya rasakan yah saya memang kesepian dan tidak fokus dalam hidup . dan apakah menikah jawabannya?????. sedangkan bayanganku akan menuju proses menikah belum tampak muncul di otak atau pikiran malah. bayanganku malah aku ingin mengejar ketinggalan passion dalam hidupku hahahahhahahaaa. aku menginginkan somneday bisa sekolah keluar negeri , bisa menjadi penulis sesuai impianku dan someday tinggal di new york ( aku gila memang )

menilik pikiran ini sebenanrnya tampak menakutkan. saya seolah - olah berkhianat kepada ajaran baik ,agama saya. bahwasanya menikah memang ibadah . tapi yah itu kenapa sampai detik ini saya belum mempunyai bayangan kedepan bagaimana saya akan naik ke fase selanjutnya. dan bentuk apa saya menjalani fase berikutnya itu .

saya juga tidak mau melajang. saya tidak memilih itu . tapi saya takut untuk keluar dari pikiran yang terus menghantui saya. apakah saya edan ? memiliki pikiran yang tidak biasa layaknya  lumrah seperti seorang wanita pada umumnya.

manusia pada hakekatnya membutuhkan separuhnya. saya tahu itu , tapi kenapa pikiran dan hati belum terbuka untuk itu ? hah ???