no body wants to be lonely

Kemarin malam saya mebeli salah satu majalah kegemaran saya.Harganya cukup mahal untuk sebuah majalah .sayanganya saya tidak memungkiri artikel-artikel dimajalah tsb cukup mewakili apa yang saya alami dan sedikit membuat saya terobati ternyata apa yang saya rasakan tidak hanya saya aja yang mengalaminya. saya sedikit tercenung dengan salah satu artikel art pop yang berkisah tentang kebanyakan orang kota cenderung kesepian di tengah-tengah hingar bingar kehidupan warga metropolitan. jujur saja saya ini tipikal manusia yang sangat menyenangi keramaian. Saya nggak bisa tahan dengan situasi sepi senyap yang semakin membuat diri saya seperti terasing dan akhirnya tiba- tiba perasaan sedih langsung kena dihati saya.Herannya saya hidup di kota Jakarta yang tidak bisa lepas dari hingar -bingar keramaian 24 jam non stop seharusnya saya merasa senang. jakarta tidak berhenti anda bisa lihat bagaimana sibuknya kota ini nyatanya keramaian kota jakarta tak mampu membuat perasaan saya kesepian. saya mempunyai teman bahkan tak jarang tiap minggu ada saja agenda gila yang saya lakukan dengan teman-teman genks saya, tak jarang pula week days saya masih ada acara yang diada-adain hehehhehehehehe. entah kenapa saya sering merasa hati saya sendiri. Iyya sih di jakarta, saya jauh dengan keluarga saya tapi kenapa saya sedang kehilangan sentuhan lainnya untuk mengobati kesepian saya.Sepertinya ditengah-tengah kesenangan saya dengan teman saya terselip rasa sepi yang tidak saya mengerti. Nyatanya perasaan saya ini tidak salah, semua orang mengalaminya. apakah perasaan saya ini akibat salah satu ciri kehidupan kaum urban. Dimana kami sibuk sendiri-sendiri dengan kapsul kami jadi seakan lingkaran pertemanan pun agak susah untuk diperluas. rasanya menghargai persahabatan dengan teman saya selama ini perlu dijaga. Ah berteman memang gampang tapi memiliki teman yang sangat menerima kita dan peduli dengan diri kita kok semakin susah yach dicari. salah satu teman saya mengatakan bagaiaman mungkin saya kesulitan padahal pekerjaan saya berhubungan dengan begitu banyak orang. itulah yang saya rasakan saya mempunyai banyak kenalan tapi yang saya rasakan untuk mencari teman sehati susahnya dicari. syukur saya sudah memiliki sahabat-sahabat luar biasa yang aaya temukan diawal saya menginjak jakarta ( i love them so much ) mereka yang tahu semua gila, baiknya dan jeleknya dan herannya itu tidak merubah apa-apa diantara kami. Hmm pelajaran bagi saya , saya akan membuka diri untuk memberikan perhatian lebih kepada sekitar saya . Jangan -jangan saya juga termasuk manusia-manusia yang sibuk itu sehingaga sekedar peduli dengan sekeliling saya, tidak sempat saya lakukan.