aku baru menyadari aku ini pengatur sangat. haduh ini bawaanku yang sepertinya belum bisa terkurangi. terkadang aku berharap tidak mau terlalu mengntrol. maksudku terkadang aku menginginkan sosok yang mampu mengendalikanku. sayangnya semua pria yang dekat denganku. aku yang mengontrolnya , hahahaha. apakah terlahir sebagai anak pertama dan terbiasa bersikap matang mau tidak mau. terkadang aku kehilangan dunia kekanak-kanakanku. mungkin itulah kenapa aku sedikit menghindari sebuah pilihan untuk berumah tangga cepat-cepat. padahal usiaku besar kemungkinan orang akan berpikir , sudah waktunya guls. aku berpikir berumah tangga akan memiliki tanggung jawab baru bukan. suatu saat aku akan memiliki anak , suami dan tentunya selamanya aku akan memikul tanggung jawab. hf aku berpikir sebentar dulu. hei ketika adikku mendahuluiku dalam rencana menikah . entah kenapa aku ada kelegaan. setidaknya sekarang keluargaku bertambah banyak. beban yang kutanggung secara emotional tidaklah terlalu berat, kau tahu aku hanya dua bersaudara. sedangkan ayah ibuku bukanlah keluarga besar yang memiliki kedekatan secara emotional. artinya hanya kami berempatlah kami saling memiliki. ketika kutahu adikku bakal memiliki suami yang akan menjaganya. entah kenapa aku bahagia , lega luar biasa. setidaknya kini tinggal aku menjaga kedua orang tuaku.dan tampaknya hubungan orang tuaku dengan calon besannya juga akrab. jadi kami bertambah keluarga sekarang. aku tidak peduli anggapan orang aku didahuluin. jujur saja pernikahan adikku merupakan berkah luar biasa bagi keluargaku.
yah aku bukannya ingin menghindari sebuah proses yang setiap manusia harus melalui. bukan itu. hanya saja , nanti jika aku siap . aku pasti kok melakukannya. ah lucunya aku sedang belajar menerima semua kelamahan yang terkadang aku tidak suka. tumbuh sebagai anak pertama aku memang sangat mengedepankan arti sebuah kemandirian. aku bisa terkagum - kagum dengan seseorang hanya karena cara pandang dia menghadapi hidup . dan bagaimana kemandirian dia menopang hidupnya dengan kakinya. lucunya aku pernah begitu tergila-gila dengan pria macam ini. aku gak tahu apakah memang kami tidak berjodoh atau apa. tapi kupikir waktu itu kita bakal menjadi pasangan hebat. yah oke kami memang sama - sama gengsi dan memiliki pendirian masing-masing sama - sama kuat. sebenarnya aku sedikit bisa tunduk dengannya. mengingat aku bisa patuh untuk tidak meneruskan keisenganku merokok . yang memang aku melakukannya hanya rasa penasaran aja sih.
aku ini bukan tipikal penurut . tapi dengannya aku bisa nurut kayak kebo. amazing . oke aku kehilangan sifat manjaku , aku kehilangan rasa bergantungku kepada seseorang, dan aku kehilangan sisi lembutku. aku selalu menganggap hal -hal seperti itu terlalu memuakkan dan cemen. tapi well jujur aku sedang dialihkan oleh seseorang yang sedikit arghhhht. susah mengatakannya. maksudku dia bukan tipikalku. udah manja, dan sepertinya semua dunia dia sudah memiliknya dan tipikal orang hanya minta ini itu tinggal menunjuk saja. oke aku nggak boleh ngejudge hanya luarnya saja. seperti bengal bilang aku harus terbuka, toh kami hanya berteman. not pretend and expect rite. yah tapi dia bisa sedikit demi sedikit mengeluarkan rasa kekonyolanku untuk lebih terbuka gimana mengungkapkan perasaan ini. percayalah jujur dan terbuka apa yang kita rasakan. dan kita bisa begitu percaya diri mengungkapkannya itu sungguh perasaan paling menyenangkan. dan dia mebuatku seperti itu. dengan orang ini yang dulu kupikir dia antik well sedikit demi sedikit aku bisa merubah prasangkaku. dia membuatku tahu bagaimana aku memandang diriku kalau aku sesungguhnya makluk menakjubkan. percayalah aku pernah begitu gengsi mengakui cinta ketika dengan yang dulu. justru itulah yang menghancurkan kami. aku berbuat begitu karena pria inipun sangat menjaga perasaannya tidak terlalu terlihat dan membuatku berpikir tidak percaya diri pula akan hubungan kami. dan hasilnya sampai saat ini kami tidak pernah menyingkap rahasia itu. sampai akhir titik kami berpikir memang kami bukan untuk satu sama lainnya.
hei aku sudah mengeluarkan semua perasaan ini untuk pria ini. sekarang dengan kisah baru yang aneh ini. aku tidak bisa mengatakan kami berhubungan bengal. karena aku menganggapnya teman. tapi yach justru dengan berteman sepertinya aku lebih menerima sesungguhnya bagaimana kami berdua. dan ada hal-hal di pria ini yang sebenarnya aku mulai melihat yang sebelumnya tidak pernah masuk di otakku. well dia mengajariku bagaimana jujur mengungkapkan perasaan ini. belajar merayu. belajar membuat orang lain senang. orang ini lah yang menggugahku. dan dibalik itu yah dia mungkin memiliki kelemahan yang aku tidak suka. tapi kelebihannya sebenarnya membuatku belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar