HooneyBee_of_DramaQueenStoryTelling

created by Ona

Sabtu, 26 Desember 2009

memaknai arti spiritual

Berat banget sepertinya. Enggak juga. Hanya saja aku ingin membuka relung hati buat sesuatu yang telah lama membuat aku ingin mengeluarkan semua uneg-uneg ini.
Hmm spiritual? Apa sih? Apakah itu berarti berkaitan dengan  seseorang rajin melakukan ibadah apapun agamanya. Hmm aku sedang mencoba merenungi spiritual dari segi yang lain. Jujur saja sebagai pribadi.
Diri saya tidak terlalu 'patuh', hehe sholat aja masih banyak yang bolong. But saya mencoba untuk lebih baik. Maksudnya setiap hari selalu saya recharge seberapa spiritualkah diri saya.
Hmm yah saya sudah mulai merasa bahwa suatu ibadah sudah menjadi kebutuhan bagi hidup. Gak perlu lagi nyokap selalu mengingatkan saya sholat seperti dulu. Maklum selain udah tidak tinggal serumah. Hidup mandiri juga menjadikan diri saya pribadi juga secara penuh bertanggung jawab dengan kehidupan spiritual saya.
Yah disemua segala kekeringan yang kadang mengisi hidup saya. Dengan sendirinya pula saya tahu bahwa saya teramat sangat membutuhkan pendingin berupa ibadah saya yang berusaha selalu  upayakan untuk dekat dan merajuk kepadaNYA.

Sekarang saya lebih memaknai lainnya. Artinya ketika menurut saya, ibadah sudah menjadi kebutuhan . Bagaimana cerminan hidup saya? Apakah sudah sesuai?
Susahnya bukan main ternyata. Yah siapa bilang ketika kita sudah mengatakan bahwa saya cukup taat lho terhadap agama saya,tapi itu belum cukup bagi saya. Maksud saya ketika segala sesuatu yang tampak saya lihat sebagai kesedihan. Saya selalu protes kepadaNYA.
Kenapa sih hidup saya tidak sama dengan orang yang menurut saya , dia lebih beruntung. Saya juga masih sering sedih ketika segala sesuatunya tidak sesuai dengan keinginan saya. Saya juga marah ketika apa yang saya inginkan terkadang Tuhan punya kehendak lain sepertinya.
See, pengertian kehidupan ibadah jauh dan belum saya sadari ketika berhadapan dengan kehidupan nyata.

Saya sempat malu ketika seseorang lain yang lebih menderita ( itu menurut saya juga) masih bisa bersyukur terhadap hidup yang dimilikinya. Ohh saya dangkal sepertinya.
Benar saya belum belajar dan mengerti makna sesungguhnya tentang nilai spiritual hasil ibadah saya. Yah saya sholat, saya bisa baca alquran, saya sholat sunah, bahkan saya rajin puasa sunah.
Tapi rupanya saya nihil dalam pengaplikasiannya. Bukankah ketika kita mendekat kepada Tuhan wujud nyatanya adalah bentuk sikap kita menghadapi hidup. Seharusnya ketika saya tahu, bahwa benar-benar Tuhan tahu terbaik buat saya. Sikap yang harus ditampakkan adalah bahwa saya harus berserah apapun kehendak Tuhan. Sebagai manusia kita hanya berhak berusaha terhadap apa keinginan kita dan merajuk kepada Tuhan untuk mengabulkannya.
Kalaupun Tuhan tidak mengabulkan ada sesuatu dibalik rencanaya. Saya tahu itu. Tapi jujur masih sulit menerimanya. Saya masih bersedih jika sesuatu  hal yang tidak saya kehendaki menimpa saya. Saya masih suka marah ketika apa yang saya inginkan belum jua Tuhan kabulkan,
Yah tampakanya saya sedang dalam proses. Sedikit saya masih perlu bantuan obrolan positif. Entah itu dari keluarga, sahabat saya. Baru deh saya bisa mulai mengerti. Tapi haduuh saya juga ingin menjadi sahabat bagi diri saya. Artinya kalau ada hal sesuatu yang membuat saya bersedih saya tahu, dengan memupuk suatu rasa spiritual yang ada seharusnya saya bisa merecharge diri saya sendiri.
Hmm saya perlu proses memaknai suatu hal yang apabila keinginan kita tidak terkabul mungkin bagi Tuhan itu buruk bagi saya. Jadi itulah kenapa Tuhan mencintai saya dengan tidak mengabulkannya. Tapi hati saya perlu suatu kesabaran untuk menelaah arti kalimat barusan.
Yah saya belajar untuk bersabar apapun hasil dalam hidup ini sebenarnya ujungnya adalah bahagia. Hanya prosesnya tuhan tidak mau memberikan dengan seenaknya. Saya tahu itu. Saya harus melalui proses.
Dan masih terus-menerus perlu diingatkan agar saya memaknai spiritual tidak hanya dalam bentuk suatu wujud nyata bentuk ibadah. Tapi sebuah sikap bagaimana saya mampu menyikapi hal-hal dalam hidup ini lebih bijaksana dan lebih berserah, amiennn.

1 komentar:

  1. kebahagiaan hidup yang sebenarnya ada pada rasa syukur. ibadah tidak seharusnya dilaksanakan hny u/ sekedar gugur kewajiban tp lebih dari itu sbg sarana yang paling ideal di dlm mengaktualisasi kan rasa syukur kita kepadaNya. Ingatlah akan sebuah ayat : semakin kamu bersyukur atas nikmatKu semakin Aku tambah nikmat tersebut.

    BalasHapus