Endofrin

Kudapan beng-beng masih terbaik untuk menemani waktu dimana aku mulai kumat freaknya. Sepertinya menangis mulai jadi kebiasaan gw nih.
Hari ini aku mulai giat lagi buat aikido. Great, mental gw tiba-tiba jadi enakan. Oke hormon endofrin yang sudah mulai ada di tubuh gw ,tampaknya sudah mulai menjamahku lagi.
Pikiranku jadi tenang. Dan tentunya mood juga enak banget malam ini. Jadi daripada aku ngemil kudapan beng-beng makin menggila.
Sepertinya untuk menghasilkan endofrin lebih baik aku memperbanyak latihan aikido.

Andai saja efek endofrin lebih dari sekedar menenangkan.maksudku pasti enak kan kalau akibat endofrin aku terbangun tiba-tiba dengan serangkaian kejutan.
Satu misal tiba-tiba saja aku terbangun, aku mempunyai suami tampan hahhaa. Bukan sekedar tampan saja tapi kamu bisa merasa sepertinya dengan ada dia hari ini aku bisa merasa bakal baik-baik saja.
Terus aku tidak lagi perlu kuatir terhadap grafik kehidupan masa depanku. Maksudku aku tetap sih ingin jadi wanita mandiri. Tapi setelah kusadari mempunyai tempat bersandar sepertinya terasa menyenangkan juga.
Hei aku juga punya impian setidaknya ketika ku menikmati teh dipagi hari. Masih sedikit kumerasakan kejupan hangat dipundakku.
Terus aku bisa berceloteh silang pendapat dengannya.misalnya seseorang itu akan bergumam mengumpat karena klub sepak bolanya tidak memenangkan pertandingan, dan aku hanya menyahut bergumam saja sambil pura-pura mendukungnya ( hei aku tidak tahu sepak bola jadi efek beban mental kekesalannya aju juga gak ngerti). tapi tampaknya menyennagkan bukan kalau obrolan mars mulai sering kudengar dikupingku. Jadi ide menjadi wanita mandiri tampaknya perlu diperbaiki sedikit perspektifnya.
Aku juga ingin ketika terbangun, pria permanen itu yang akan tetap menawariku jika hari itu aku perlu bantuan.
Satu hal lagi tampaknya aku memerlukan bantuan pria permanen. Yang bisa kubutuhkan setiap saat. Alasannya adalah seperti saat ini, ketika aku sudah membeli tiket pertunjukkan jauh sebelumnya dan sudah membayangkan.
Bahwa nanti bakal gila-gilaan dengan genkku, kenyataannya rencana itu gagal total. Semua gagal mewujudkannya. Terus apakah gw bakal ngelihat sendiri??? Itu gilaaa.
See , tuhan aku ralat yah. Aku memang menginginkan teman permanen untukku. Jadi bukannya aku gak mau mandiri. Cuma kau tahu aku memerlukannnya saat-saat seperti ini.
Jadi aku mohon, dari lubuk hatiku terdalam aku mengakui bahwa aku kesepian. Dan kesepian ini tidak terisi walaupun aku mempunyai teman banyak.
Maksudku aku memang hangout dengan beraneke pria tidak permanen(aku mneyebutnya demikian karena tampaknya tiap minggu sellau berbeda dengan siapa aku menghabislan hariku ;) ). Jadi wajarkan kalau aku saat ini memintanya??

Bukannya aku tidak menikmati saat ini. Bukan itu. Tapi aku sekarang tahu bagaimana rasanya kesepian.
Tampaknya endofrin pun gak bisa menyelesaikan masalahku yang itu. Masih ada gak sih hormon yang dihasilkan tubuh yang membuat kita jadi berbeda ketika terbangun, hehhe.
Oke khayalanku tampaknya mulai ngelantur. Hei satu hal ingin nya besok pagi efek endofrin masih menempel terus di tubuhku.
Please tubuhku aku masih memerlukannya. Satu hal gw butuh endofrin untuk membuat hidupku menjadi menarik , bisa gak sich.
Salah satu temanku bilang nyantai aja. Eh aku santai kok. Itu beneran buktinya aku udah ngejomblo untuk cukup waktu yang lama.
Jadi jangan menganggapku permintaanku kali ini kekanak-kanakkan. Itu tidak benar. Hehehhe

Hari ini aku menikmati ketika pria berebut perhatianku. Maksudku mulai jenis pria main-main ampek pria baik tapi gak ada harapan buat mengembangkan perasaan kepadanya selain aku hanya bisa memanggilnya sahabat.
Sampai pria payah yang aku inginkanpun menghubungiku malam ini. Apakah ini dampak endofrin????
Sepertinya begitu karena tampak perbedaan yang kualami. Minggu kemarin seolah-olah tampaknya semua pria menolakku. Terus gara-gara endofrin aku merasa pria -pria mulai lengket.
Walau bukan pria yang kuinginkan karena terlarang untukku. Tapi yah menyenangkan karena hari ini aku melewatinya dengan.. Apa yah kalimat yang tepat. Mungkin yang mampu melengkapinya adalah bahwa hari ini gue selamat.