Sabtu kemarin berbincang dengan seorang teman. bukan teman ding , tapi rekan kerja. dulu kami kolega aiih. kami berbicara kesana kemari. layaknya perempuan kalau ketemu pastinya kami bercerita dengan siapa saat ini kami berdekatan. kenapa sabtu - sabtu gini kami berdua malah ketemuan. aku jadi pengen ketawa. maksudku sungguh kami berdua dulunya rekan kerja yang enggak bisa rukun sama sekali. yah sesama klient dulunya kami sangat tidak rukun. ada aja yang bikin kami berdua nyolot. wkwkwkwkwkkww.
selang beberapa waktu , kami beralih ke pembicaraan ke hal lainnya selain cowok. teman saya akhirnya curhat bahwa saat ini , sedang dalam kebingungan dengan masalah soal kerjaan. dia mengatakan sedang dalam kesulitan masalah lingkungan kerja yang tidak mendukung dan itu sangat mempengaruhi semangat kerja. akhir cerita teman saya mengatakan dia tidak bisa menyatu dengan teman kerjanya dikarenakan perbedaan status. awal pembicaraan aku masih bingung. status sosial apa sich yang dimakasud. akhirnya dia bercerita. dan akhirnya aku mengerti.
yah aku tahu banget , bekerja didunia entertainment , memang lingkungan sangat memepengaruhi ritme pekerjaan. satu bekerja di televisi yang lumayan ok , dulu saya bekerja dua tahun pertama di TRANSTV, jujur bekerja siang malam yang orang pikir edan , bagi gw saat itu sangat menyenangkan. satu gw gak berasa bekerja , dua jujur lingkungan bekerja di tv sangat menyenangkan. selain bertemu dengan teman - teman yang seumuran. teman- teman yang kutemui mempunyai wawasan pergaulan yang sangat luar biasa. itu yang membuatku bersyukur Tuhan memberikan semua itu. dan jujur salah satu alasan yang membuatku bertahan bekerja di televisi selama empat tahun adalah lingkungan yang tidak bisa dibeli dimanapun.
itulah kenapa aku tahu betul bagaimana gulndahnya bekerja jika brada dilingkungan yang maaf kalau dikatakan sebagai lingkungan yang tidak selevel.
oke kita memang gak bisa menilai manusia dari segi hal - hal seperti itu. tapi satu sisi memilih lingkungan mana yang cocok buat kita. itu adalah hal yang manusiawi. dan itu hak kita sepenuhnya. saya pribadi memilih kawan dan sahabat tentunya ada kriteria khusus yang orang lain pun mungkin yidak sadar ketika saya menjalin pertemanan dengan mereka. saya juga melakukan penilaian. dan itu hak saya. namun saya lebih memperhalus ketika kita berada di lingkungan sosial yang berisi berbagai strata sosial yang beragam. tidak mungkin juga kita membatasi pergaulan kita. satu hal saya selalu merasa keberadaan manusia apapun dan bagaimanapun bentuknya , Tuhan teklah memberikan modal untuk manusia itu sebuah konstribusi yang harus dia lakukan. jadi saya percaya gak ada didunia ini manusia gak berguna. jadi memandang manusia selayaknya manusia. bahwa kita adalah sama tetap harus kita lakukan. tidak peduli anda sedang memakai baju bermerek , sepatu keren dengan harga selangit , dan blacbery yang suka gonta - ganti mempengaruhi pandangan kita semua akan essensi keberadaan manusia, yang harus dipisah - pisah hanya karena keberadaan ada tidaknya hal - hal tersebut bukan. tidak juga ketika anda ingin menerima lingkungan sosial anda pun anda harus menurunkan selera yang sudah melekat didalam diri anda untuk terlihat sama agar supaya dibilang menerima, itu pun tidak harus kita lakukan kok. hanya bersikap memeperlakukan semua manusia selayaknya hakekat manusia bagi saya kok itu sudah cukup . apapun mereka , siapa mereka, dan hal - hal yang melekat didiri mereka, itu sama sekali bukan acuan kita untuk menilai mereka layak tidaknya mendapatkan hormat dari diri kita.
tapi selayaknya sesama manusia hal yang sewajarnya memberikan perlakuan menyenangkan , kita wajib menghargai sama ketika kita menginginkan orang lain menghargai kita, blessing sunday every body , ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar