Kemarin saya membaca artikel disebuah majalah wanitah. didalamnya menulis sebuah artikel tentang seorang wanita berumur 33 tahun yang divonis sebagai penderta kanker. amazing banget ceritanya. perempuan ini bernama dinda nawangwulan. sekilas melihat sosoknya saya sempat iri. wanita ini sangat cantik. bukan hanya dianugerahi cantik secara fisik, tapi dia memang cantik luar biasa. sebagai penderita 3 jenis kanker , dinda tidak nampak seperti perempuan yang mengidap penyakit ganas tersebut. dari foto-fotonya yag terpampang pun saya yakin dinda memang menjalani hidup dengan luar biasa seperti perkatannya dalam wawancara dengan majalah tersebut.
saya benar-benar dibuat kagum dengannya tatkala, ketika dia didera beribu masalah tersebut , dia tidak pernah mananyakan kepada Tuhan kenapa semua ini harus terjadi dengan dia. sedikitpun dia tidak menghujat Tuhan akan semua hal yang dialaminya. didalam petikan wawancara tersebut dinda mengatakan sebuah kata yang membuat saya tersadar. dinda mengatakan bahwa semua penderitaan , sakit yang dialaminya sebagai bentuk kasih sayang Tuhan yang teramat luar biasa kepadanya. mungkin bagi sebagian orang itu kalimat klise. tapi ketika saya membaca artikel itu dan melihat bagaimana raut wajah dinda terus tersenyum walaupun tubuhnya diserang kanker, dinda sama sekali jauh dai kesan rapuh dan sakit. ah sumpah saya saja sempat iri kenapa ada wanita ini yang cantik banget , cocok bnaget dengan namanya dinda nawangwulan.
sebenarnya saya bukannya mengidolakan dia, hanya saja dinda membuat saya tersadar. terkadang ketika saya menerima sesuatu yang buruk, saya selalu bertanya apakah Tuhan sedang membenci saya. kenapa ketika tampaknya orang lain begitu mudah , saya selalu mengalami terjalan teramat sangat. ah saya berburuk sangka keterlaluan kepada Tuhan saya. Saya tersadar mungkin kesedihan, kerapuhan dan kejatuhan adalah juga bentuk kasih sayang Tuhan kepada umatnya. mungkinkah supaya semakin mendekat kepadamu Ya Tuhan??
saya memang masih belajar untuk tidak hanya berujar pasrah, tapi saya ingin merasakannya. lucunya semakin saya mulai tidak mencarinya. jujur saya mulai tahu kepasrahan itu nikmat. saya tidak perlu menantang arus. saya bisa menghemat energi. saya hanya perlu tahu apa yang terjadi saat ini hanyalah sebuah proses. saya yakin Tuhan tidak akan menguji hambanya diluar keterbatasan kemampuan umatnya.
apakah tidak pernah terselip takut ? Jujur saya takut Tuhan. saya takut dengan semua ketidak pastian yang ada didepan mata saya. tapi teringat lagi bukankah didunia ini kepastian itu hanyalah sebuah kematian ?. ah saya bangkit lagi. saya tidak boleh menyerah. semua pasti akan terlewati. hanya aku memang harus bersabar bukan ? terkadang ketika semnagtku habis , aku melemah lagi , wajarkah itu Tuhan? namun aku janji aku tidak akan mengeluh dan bersedih kenapa saya mengalaminya. saya yakin semua rajutan yang tampaknya rumit ini, jika aku bersabar melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. aku bisa membalik lukisan itu ternyata indah.
Tuhan jujur , aku sudah sedikit melihat keindahan lukisan itu. aku sedikit mengalami perubahan. mungkin dulu aku begitu takut dengan semua ini tapi sekarang aku melewati saja. hanya beri saya pintu kemudahan Tuhan untuk melewatinya. dan terima kasih sekalipun saya sempat berburuk sangka kepadaMu, kau masih mengingatku. mungkin ini caraMu untuk mengetukku, entahlah hanya saja terima kasih kau masih memelukku ketika aku berlari kepadaMU
Hi..salam kenal ya.:)
BalasHapusaku juga baca mbak di femina..true story..sangat inspiring, hiks..dan sedih bgt setelah tau suami dinda (alex) meninggal karna serangan jantung.
hi salam kenal juga , yes actually justru tahu dinda krn gw ngefans ama alex^_^
BalasHapus