HooneyBee_of_DramaQueenStoryTelling

created by Ona

Kamis, 27 Agustus 2009

My new boss w/ her new colour

Suatu waktu saya membaca sebuah artikel yang menulis bahwa cara berbusana kita sebenarnya sangat menentukan bagaimana pandangan orang disekeliling kita terhadap diri kita. Saya setuju benget. Sebenarnya saya mau bercerita tentang bos dikantor. Sebagai director sales di sebuah stasiun televisi swasta di jakarta tentunya berpenampilan fashionable adalah hukum wajib tak tertulis kalau kita berkecimpung didunia marketing pertelevisian. Satu alasannya gak bisa dipungkiri juga memanjakan mata klien sepertinya memang faktor pendukung yang mampu bagi tenaga sales berjualan program hehe. Nah suatu waktu dikantor terjadi pergantian bos. Saya dengar bos baru yang menduduki posisi baru, dulunya adalah director sales di salah satu brand otomotif terkenal. Oke gak ada masalah sih bagi kami menerima bos baru. Namun perubahan baru rupanya cukup membuat kami 'terasa banget'. Karena didunia pertelevision memang suasananya lebih rock n roll. Salah satunya kami memiliki kebebasan cara berpakaian tidak melulu harus keliatan seperti orang kantoran tapi tentunya batas kesopanan masih kami anut. Karena memang sesantai-santainya kami berbusana kantor kami tetap memperhatikan kenyamanan mata klien yang berhadapan dengan kami tentunya. Urusan berbusana saya akui teman-teman di divisi kami boleh dikatakan paling oke, fashionable diantara divisi-divisi lainlah. Yang menjadi bahan obrolan kami adalah ketika bos baru datang. Watch out, hmm bos kami sangatlah "hitam". Bukan maksudnya hitam bentuk dan warna kulitnya hitam lho disini. Bayangin aja bos baru kami selalu berpakaian hitam terus dari senin sampai jumat plus selalu dilengkapi dengan stocking hitam dan sepatu pantofel hitam ( maaf model sepatunya pun dinilai sangat old fashion). Aduh mungkin karena bos baru atau gimana. Jujur aja cara pakaian bos kami pada awalnya sangat memberikan kesan kepada kami anak buahnya sebagai gambaran " bos yang menyeramkan". Tak jarang (aduh sebenarnya ini rahasia hehe), terkadang kami punya lelucon yang dishare di email bahwa kami sepertinya harus memakai stocking hitam juga. Dan jujur saja kami memang belum bisa akrab dengan bos baru kami. Ditambah bawaan bos baru belum terbiasa sepertinya dengan suasana kerja dunia televisi yang sebenarnya suasana lebih luwes. Hmm jadinya kami pada awalnya sangat berhati-hati. Bayangin aja kantor yang dulu masih diselingi ketawa anak-anak jadinya lenggang. Entah kenapa beberapa bulan kemudian salah satu jajaran BOD kantor ( ini seperti jajaran direksi) yang memang sangat penampilan oriented. Memberikan candaan kepada bos baru kami tentang cara pakaian yang menurutnya fashionable disalah satu gathering klien. Salah satu sarannya bos kami diminta sedikit demi sedikit melepas jasnya yang terlalu kaku itu untuk dipakai tiap hari. Kedua dikatakannya seorang wanita sebenarnya lebih sexy kalau menggunakan sepatu yang tidak tertutup ( yah kau tahulah sepatu yang nongolin beberapa buku jari kaki kita). ketiga bos baru kami diminta mewarnai highlights rambutnya seperti teman-teman saya yang tentunya rambutnya sudah tidak hitam lagi alias blonde abiss( atas pertimbangan kenyamanan gak mungkin juga kita minta bos kami merubah total rambutnya jadi pirang selain bakalan shock tentunya faktor kenayamanan masih kami pikirkan hehe jadi highlights adalah pilihan tepat). Hmm kami waktu itu yang mendengar saran yang dilontarkan kepada bos kami langsung sepakat mendukung. Salah satu rekan kantor akhirnya menjadi relawan perubahan bos kami. Dan tahu tidak sebenarnya saya tidak mengambil kesimpulan bahwa penampilan adalah segala-galanya. Tapi sepertinya penampilan memang membawa porsi tersendiri untuk menampilan citra positif di sekeliling kita. Apalagi kalau kita sangat menyesuaikan dimana kita berada. Jujur saja penampilan bos baru kami sepertinya membawa dampak psikologi bagi kami bawahannya. Bos kami sekarang dengan pakaiannya yang lebih kasual membawanya lebih manusiawi untul didekati oleh kami. Dan ketika bos kami sekarang sedikit fashinable kami melihatnya bos kami kok lebih berwarna ketimbang bayangan hitam yang dibawanya dulu yah. Dan tahu tidak bos baru kami dulu susah diajaktertawa. Tapi tampaknya sekarang semua ruangan sudah tahu dan mengenal siapa paling nyaring tertawanya ketika kami sedang melontarkan joke disela-sela meeting sales tiap minggunya. Betul banget boss baru kami paling keras tertawanya dan paling lama berhenti tertawanya. Jadi kami sekarang punya aturan tak tertulis lagi buat bos kami. Kalau gak mau lama-lama meeting please jangan melontarkan joke untuk sementara waktu hahahahha. Susah juga yah ternyata jadi bos yang disukai bawahannya, gak hanya bawahan aja yang sulit membuat senang atasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar