Hmm menik memang masih manusia ketika pertanyaan-pertanyaan yang mengisi setiap relung dan pikirannya terngiang di pikirannya dan belum terjawab sampai sekarang. baginya hal itu adalah misteri kehidupan yang tidak perlu dipertanyakan. hanya saja jujur mengakui kalau dia hanyalah manusia dengan segala grafik naik turunnya. Menik bukanlah malaikat dan bukan monster dia hanyalah manusia. satu hal yang dia pelajari ketika dia mengalami kekosongan teramat sangat dia pikir hal itu dikarenakan suatu hal yang selama ini belum mengisi kehidupannya. ah ternyata salah sebagai manusia kekosongan tentunya ada di setiap manusia hanya saja bagaimana menik menyikapainya. yah satu-satunya untuk melempar kekososngan itu hanyalah berlari di tuhannya, yah menik lupa kalau diatas segalanya itu bukan miliknya. kekosongan yang dia rasakanpun dia tahu juga bahwa ini bukan miliknya kenapa dia harus terus menyesalinya bukan. semua itu milik Tuhannya bukan???? Ah menik mungkin masihlah manusia naif sampai saat ini tapi terkadang jujur dengan dirinya sendiri saat ini hal termudah dan memang bentuk kedewasaanya untuk tidak mengeluh dan mengajukan beribu pertanyaan terhadap pencariannya. sudah tugasnya bukan sebagai manusia dia harus terus mencari untuk mengisi setiap kekosangan pribadinya. apa jadinya kalau menik hanya puas dengan segala apa yang ada. sombong, nggak tahu diri itu mungkin bakal yang terjadi dengan dirinya. menik berkesimpulan bahwa ketika disekelingnya memberikan pelajaran biarlah menik menangkapnya dengan caranya sendiri. dia bukan orang lain. biarlah menik dewasa dengan caranya sekalipun masih tertatih dan terkadang jatuh satu hal bagi menik petunjuk arahnya dia takkan pernah menyerah kepada keadaan apapun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar